Hidayatullah untuk Dunia Islam
Suatu ketika ada tamu datang ke kampus Hidayatullah Gunung Tembak. Setelah tamu itu diajak berkeliling kampus dan beramah tamah di kantor, tamu itu bertanya kepada Allahu Yarham Abdullah Said.
Pertanyaan itu cukup tajam sambil berbisik
” Apakah Hidayatullah ini berdiri untuk membangun negara Islam?”
Allahu Yarham Abdullah Said dengan senyum dan tenang menjawab,
” Hidayatullah didirikan bukan untuk membangun negara Islam tapi membangun dunia Islam. Terlalu sempit kalau Islam dibatasi oleh suatu negara. Karena Islam itu rahmatal lil Alamin dan kaaffatal linnas”
Tamu itu tercengang dan terbelalak matanya mendengar penjelasan Allahu Yarham Abdullah Said.
Salah satu keistimewaan Nabi Muhammad membawa risalah Islam ini adalah bukan untuk kaum tertentu dan masa tertentu. Bukan hanya untuk bangsa Arab dan negara negara Timur Tengah.
Tapi Islam ini untuk dunia, semesta alam dan seluruh manusia. Terlalu kecil Perda-Perda Syariah yg diperdebatkan oleh kaum islam phobia dan golongan liberalisme.
Hidayatullah 45 tahun berdiri adalah fase berdakwah di seluruh pelosok negeri. Meskipun tantangan berat dengan modal idealisme dan ketaatan tanpa alamat dan ilmu yang memadai.
Santri santri awal Hidayatullah membuktikan bahwa Islam bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Baik di kota maupun di pedesaan, suku apa saja dan pulau mana saja.
Era milineal dengan teknologi informasi dan komunikasi maka fase santri Hidayatullah ke depan adalah dakwah di seluruh pelosok dunia. Karena pelosok negeri sebagian besar sudah dirintis oleh santri santri awal.
Hidayatullah Gunung Tembak 0 KM untuk menuju ribuan kilometer ke berbagai negara. Santri-santri era berikutnya harus siap go internasional. Dakwah dan membuktikan bahwa Islam itu rahmatal lil Alamin dan kaafatal linnas. Bisa diterima oleh umat di seluruh pelosok dunia.