.:: CATATAN ADAB ::.
*Catatan ini secara berkala akan diisi oleh Ust Masykur Suyuthi, Lc, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah Balikpapan*
-:: Buah Ilmu ::-
Setelah lulus kuliah jadi apa nanti? Pertanyaan seperti ini mungkin tidak seramai zaman old. Kalaupun masih ada, berarti ada paradigma yang statis. Zaman yang disebut now atau modern ternyata bukan jaminan pemikiran manusia ikut berkembang.
Sederhananya, kalau ada kawan yang mengajak belajar agama atau hadir di majelis ilmu atau kajian, apa jawabannya? Kalau masih beralibi tidak punya waktu, sibuk kerja, banyak pekerjaan kantor, dan sebagainya. Nyaris bisa ditebak, ia kuliah untuk kerja saja.
Ngapain belajar? Kan sudah kerja. Apalagi sekarang, sudah sibuk banget. Dulu rajin belajar ya karena kuliah. Belum kerja waktu itu. Kira-kira begini jawabannya. Orang-orang yang menjadikan tujuan belajar dan kuliahnya hanya untuk kerja dan kejar materi dunia saja.
Kata Az-Zarnuji, ada orang yang belajar tapi tak kunjung tiba di tujuan. Bukan sebab tak dapat pengetahuan. Tidak juga karena belum punya pekerjaan atau gaji hasil dari keringatnya. Semua itu sudah dicapainya. Lengkap dengan prestise dan kebanggaan menyertai.
Tapi demikian itu, dikatakan tidak sampai pada tujuan ilmu. Nyatanya, ia masih juga galau dan hidupnya penuh dengan bayang-bayang masalah. Sebab materi berlimpah bukan jaminan bahagia. Bahkan boleh jadi ia mengalami confusion of knowledge (kekacauan dalam ilmu). Berilmu tapi miss orientasi.
Lalu apa alamat ilmu yang berbuah? Apa tanda jika mendekati garis finish? Tak lain bahwa tujuan ilmu adalah tujuan hidup itu sendiri. Ilmu adalah jalan kembali menuju Tuhannya.
Semakin ia berilmu seharusnya kian merapat sujudnya. Memuji Sang Pencipta. Wasjud waqtarib. Begitu bunyi pesan dalam QS. Al-Alaq. Surat pertama yang diturunkan ke bumi. Sebagai cikal bakal peradaban manusia.
Selain itu, buah ilmu berikutnya adalah semangat mengamalkan ilmu. Menyampaikan dengan sungguh-sungguh dan mendakwahkan penuh kesabaran. Jika semua di atas terpenuhi, maka beruntunglah dia. Sebab itu janji Allah. Melapangkan pemilik ilmu menuju surga-Nya.
Bersambung …