.:: CATATAN ADAB (2) ::.
*Catatan ini secara berkala akan diisi oleh Ust Masykur Suyuthi, Lc, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah Balikpapan*
-:: Jejak Ilmu ::-
Kata sebagian orang, ilmu itu netral. Ada juga yang mengibaratkan ilmu layaknya sebilah pisau. Besi tajam itu bermanfaat jika digunakan untuk kebaikan. Tapi bisa juga berlumur dosa kalau dipakai untuk maksiat dan keburukan.
Al-Qur’an mengabarkan dua keadaan tersebut. Ada yang disanjung karena ilmu. Ada pula yang tersandung hingga tersungkur. Puluhan ayat penuh semangat memuji orang berilmu. Namun tak sedikit pula yang menceritakan soal kemalangan dan penyesalan tak berujung manusia karena kepintarannya.
Sampai di sini, selayaknya para orangtua dan pendidik itu menyadari hal penting di balik ilmu. Bahwa masalah utama bukan sekadar kuliah di kampus bergengsi atau ternama di dalam dan luar negeri. Tapi bagaimana memastikan ada adab yang mesti menyertai apa yang dikejarnya itu.
Nyatanya di dunia ini, ada manusia yang menghormati ilmu dan begitu menaruh adab kepada ulama. Ada manusia yang terharkat martabatnya penuh pesona karena ilmu. Ada yang beroleh hidayah dengan asbab ilmu. Ada yang suka menangis. Tersungkur dalam sujud panjang. Tergetar hatinya. Karena cahaya ilmu yang menyibak jiwanya.
Tapi di lorong-lorong jauh di sana. Ternyata ada orang yang angkuh ujub, sombong karena ilmu pula. Ada yang membelakangi ilmu. Ada yang setiap waktu memikul kitab-kitabnya kesana kemari. Tapi ia tak dapat manfaat apa-apa. Puncaknya, ada orang diseret terhina di neraka gara-gara ilmu juga
Itulah jejak ilmu. Duniamu Akhiratmu, keduanya bergantung kepada jejak ilmu yang kau torehkan hari ini.
Bersambung … (2)